Pecel Pincuk Jenewa Khas Jember


Terletak di Kecamatan Jenggawah, di pinggiran jalan. Ada sebuah warung terbuka yang selalu ramai pembeli. Namanya saja unik ada kata Jenewa. Ternyata Jenewa adalah nama " plesetan " dari nama kecamatan Jenggawah. Pertama saya penasaran dengan ramainya pembeli. Setelah saya lihat ada Benner bertuliskan Pecel Pincuk Jenewa. Akhirnya saya berhenti. Setelah masuk yang antri banyak sekali untuk memesan langsung nasi pecelnya. Dengan sabar menanti antrian, saya duduk di kursi yang sudah disediakan. Datanglah pesanan makanan itu. Dengan wadah yang khas daun pisang sebagai pengganti piring. Isinya terdiri dari nasi pecel, sayur kates, tempe goreng , telur ceplok , peyek dan kerupuk dua buah.

Semburat rasanya, tapi karena semburat itulah rasanya yang bikin sensasi rasanya ingin kembali lagi. Mungkin karena ada daun pisang sebagai pengganti piringnya itulah yang membuat rasanya sangat nikmat dan nikmat. Dulu jualan diemperan toko, pembelinya sampai tidak mendapat kursi duduk. Namun kini sudah mempunyai tempat sendiri yang lokasinya tidak jauh dari tempat semula.

Biasanya mulai membuka jualannya mulai subuh sampai jam 10.00 WIB sudah habis. Tapi sampai saat ini mungkin karena makin ramai konsumennya jadi warung pecel pincuk ini sampai sore. Alhamdulillah tidak pernah sepi pengunjung sampai detik ini. Pembeli rata – rata naik mobil semua, selain banyak juga yang sepeda motor. Harganya sebanding dengan citra rasanya yang diberikan. Mantap dan nimat rasanya. Tempatnya juga lumayan bersih. Tapi untuk harga tentu saja makin naik dari tahun ketahun. Sejak dari harga Rp. 4500 , naik menjadi Rp. 8000 hingga saat ini naik menjadi Rp. 10.000 per porsinya.

Untuk rasa tidak akan mengkhianati, meskipun tampilannya tidak rapi karena dibungkus pincuk daun pisang. Disitulah letak rasa yang nikmat. Khas pincuknya yang menjadi daya Tarik. Minumnya ada teh hangat dan jeruk hangat pas sekali dengan suasana pagi untuk sarapan.

Karena rasanya sudah sangat familiar di lidah , sehingga setiap pagi mau berangkat kerja selalu mampir. Jika sudah agak siang maka nasinya dibungkus dan dimakan di tempat kerja. Sensasi rasanya itu yang sangat menagih di mulut kita. Selain harganya yang sangat ramah dikantong. Pokoknya kalau mau kuliner di Jember dan hemat di kantong rasa nikmat mampir saja pecel pincuk Jenewa.

Bagi penggemar nasi pecel tentu menjadi makanan favorit dan ingin kembali lagi menikmatinya. Layanan dan citra rasa makanan yang kita beli seminim biaya yang kita keluarkan. Puncak kepadatan pengunjung ditempat ini adalah Ketika weekend pagi. Apalagi jika ada wisatawan yang yang mau dan dari Pantai Papuma, Watu Ulo atau Payangan. Saran saya, jika mau pergi ke pantai – pantai tersebut, lebih baik pecel dibungkus lalu dimakan di pinggir pantai. Menambah nikmatnya nasi pecel pincuk sambal menikmati deburan ombak pantai. Begitu indahnya pemandangan dan menikmati citra rasa yang ada dinasi pecel pincuk. Rasanya enak sekali dan tidak akan membuat kecewa pembeli. Yummi pokoknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sensasi Literasi di MTsN 2 Jember

Riset Sains dan Humaniora ke Puslit Kopi dan Kakao Renteng Jember