Kembali Mencekam

 Kembali Mencekam


Suasana memcekam kembali menghampiri.

Virus Covid 19 lebih parah lagi menjangkit seluruh umat di dunia, bukan hanya di Indonesia. Jadi teringat bulan Maret 2020 tahun lalu. Diberita medsos baik di TV, Facebook, Instagrm, majala h, koran semua mengungkit tentang berita Covid - 19.

Bahkan sekarang banyak bermunculan jenis varian baru yang sangat membahayakan dan mematikan jika terinfeksi virus terseb

Hari-hari belakangan ini saya seolah kembali ke bulan Juni 2020.

Persis seperti sekarang. Penularan penyakit akibat virus mematikan ini begitu cepat. Secepat berita yang disebarkan media massa. Yang tak berbeda dengan tahun lalu: situasinya digambarkan mencekam.

Namun, masyarakat harus terus diedukasi. Bahwa yang kini menyebar bukan hanya varian Delta dari India, tapi banyak. Lebih dari empat. Varian tersebut berasal dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brazil.

Selain vaksinasi yang mesti terus diberikan (saat ini angkanya belum mencapai 20 persen dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia), kampanye prokes ketat harus dilakukan terus-menerus. Tidak boleh kendur. Tidak boleh meremehkan.

Tapi, pagi ini saya serasa punya amunisi untuk memperkuat imunitas tubuh.

Pada saat pagi hari bersepeda untuk mencari keringat dan melatih kaki agar tidak akau. Sebab sekian lama dipakai untuk menekuni pekerjaan demi pekerjaan yang tiada habisnya. Maka suasana senangbdan tentram seakan merubah dari suasana mencekam menjadi begitu indah.

Bahkan tetangga ada yang dikabarkan positif Covid gara- gara ada saudara datang dari Malaysia.

Begitu takutnya kami setiap hari. Sampai seperti ketakutan setiap hari. Akhirnya pagi tadi mendapat suasana gembira.

Bandingkan jika kita menonton tayangan berita di TV-TV nasional. Isinya melulu kengerian dan keprihatinan. Saya yang menonton jadi takut berlebihan.

Bahkan untuk rutinan yasinan juga kami tiadakan untuk sementara untuk memperkecil penularan Covid dan untuk menghindari kerumunan banyak orang. Sampai ada kabar baik mereda Covid.

Semua orang tidak tahu pandemi kapan berakhir. Sangat boleh jadi varian-varian baru virus ini akan bermunculan. Sebab, mutasi virus merupakan keniscayaan. Mereka berusaha mempertahankan eksistensinya di tengah genderang perang melalui vaksinasi.

Kita masih punya harapan terbaik. Salah satunya ya membiasakan hidup di tengah situasi yang tidak normal ini. Hidup bersama virus. Sebagaimana kita sehari-hari terbiasa menghadapi bakteri yang menempel di tangan dan perangkat ponsel masing-masing.

Yang penting, jaga prokes, berpikir positif, jangan lupa bahagia, itu sangat diperlukan.

Salam sehat

Salam selalu menjaga kesehatan

Salam ikuti aturan prokes

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah Prestasi Dari Menulis